Waktu itu aku mempunyai seorang sahabat bernama Vina,dia sahabatku sejak kecil .Aku bersahabat denganya dari SD sampai SMP.Sekarang aku dan Vina sudah kelas 3 SMP di SMP 4 Jakarta.Aku Selalu sekelas denganya.Saat aku pergi sekolah aku selalu menjemput Vina.Pagi yang cerah tepatnya hari Senin,seperti biasa aku dan Vina berangkat sekolah bersama.Sesampainya didepan pintu sekolah ,bel tanda masuk berbunyi,aku segera menarik tangan Vina.Tak kusangka aku menariknya terlalu keras,
“Aduh sakit Anggit:”Vina menjerit kesakitan.
Mendengar suara Vina kesakitan,aku pun melepas tanganya.Untungnya aku dan Vina tidak terlambat,bahaya kalau sampai terlambat,bisa di hukum nanti.
“Aduh maaf Vin,aku tadi takut kalau terlambat masuk sekolah”.
“Nggak papa kok.,tenang aja.Tapi lain kali jangan seenaknya menarik tanganku lagi”jawab Vina.
“Nggak akan lagi,Aku janji.”kataku kepadanya.
Akhirnya semua murid telah berkumpul di lapangan sekolah untuk upacara bendera.Semua murid berbaris menurut kelas masing masing.Aku dan Vina selalu baris berdekatan.Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang datang lalu dia berbaris di dekat Vina.Ternyata laki-laki tersebut adalah Desta.Dia adalah murid baru disekolahku.Tiba -tiba Desta mengajak Vina berkenalan.
“Boleh kenalan gak "kata Desta .
“Mmm boleh aja,aku Vina,kamu siapa”.
“Aku Desta,mm Vina,nama yang bagus”kata Desta dengan penuh gombal.
Akhirnya upacara pun selesai,aku,Vina ,dan Desta pergi kekelas.Seperti biasa setelah pulang sekolah Aku dan Vina selalu pergi jalan-jalan.Disela-sela perjalanan pulang,Vina berkata padaku kalau dia mau curhat denganku.Lalu aku dengarkan curhatnya Vina.Vina berkata bahwa jantungnya berdebar debar saat berkenalan dengan Desta.Aku pun menjawab kata Vina dengan nada agak marah dan dengan muka agak merah.Vina pun mulai heran padaku,tapi aku berusaha untuk menutupinya.Sesampainya dirumah,aku berkata dalam hati
”Kenapa aku marah saat Vina curhat padaku,”aku pun terus bertanya tanya ada apa sebenarnya,apa mungkin itu rasa cemburu,atau mungkin jatuh cinta,mana mungkin aku jatuh cinta dengan sahabatku sendiri.”
Keesokan harinya Aku ingin melupakan semua kejadian kemarin.Sesampainya di sekolah bel sekolah berbunyi,pelajaran pertama adalah Bahasa Indonesia,ternyata Ibu Guru memberi tugas membuat cerpen tentang kisah yang pernah kita alami dan harus dikumpulkan minggu depan.Beberapa jam kemudian bel sekolah tanda istirahat berbunyi ,aku dan Vina pergi ke kantin untuk makan .Tiba-tiba saat sedang enak makan datanglah Desta ,dia langsung bertekuk lutut didepan Vina sambil dilihat oleh teman-temanku.Saat itulah Desta mengungkapkan isi hatinya pada Vina.
“Vin,aku boleh jujur gak?”kata Desta.
“Boleh kok,ngomong aja”jawab Vina dengan santai.
“Mau gak kamu jadi pacarku Vin?”kata Desta
Vina hanya terdiam mendengar perkataan Desta.
“Kenapa kamu diam Vin,apa kamu gak mau jadi pacarku”kata Desta.
“aku nggak bisa “
“Aku tau pasti kamu akan menolaku karna kamu sudah berpacaran dengan Anggit kan?”Desta pun menunduk kecewa
“Bukan,,,maksudku nggak bisa nolak kamu!".Memang sih teman-temanku pada berkata kalau aku itu pacaran dengan Anggit,padahal tidak,dia itu sahabatku sejak kecil.
Mendengar perkataan tersebut aku langsung pergi menjauhi mereka,entah mengapa aku ingin menjauh dari mereka,aku lari dan tiba tiba aku terjatuh,kakiku berdarah.Tetapi rasa sakit yang terasa di kakiku tidaklah sebanding dengan luka di hatiku ini.Sesampainya di rumahku aku berpikir untuk menulis cerpen tugas Bahasa Indonesia tadi dengan kisah yang telah aku alami ini.”aku ingin Vina tau kalau aku sayang padanya melebihi sahabat”gumam ku dalam hati.
Hari-hari berlalu.”Aku merasa sahabatku Vina menjauhiku karena pacar.”kataku dalam hati.Kemudian aku menemui Desta untuk bertemu dengan Vina.
“Des,mana Vina.?aku mau bertemu denganya.”kataku kepada Desta.
“Kamu nggak akan bisa bertemu Vina lagi,karena aku nggak mau hubunganku denganya berantakan gara-gara kamu!”jawab Desta dengan marah.
Kesabaranku sudah habis,aku langsung memukul wajah Desta,sial tiba-tiba Vina datang saat aku sedang memukul wajah Desta.
“Nggit aku tak percaya ini,kamu tega memukul pacarku?”kata Vina dengan nada marah.
“Tapi Vin,dia yang membuatku marah”jawabku pada lisa
Aku nggak mau melihat wajahmu lagi,pergi kamu dari sini!”jawab Vina.
Akupun langsung pergi sambil menahan air mataku.Dalam hati aku bergumam “Hanya karena pacar Vina tega melakukan ini.”
Setelah pulang sekolah,aku bergegas pergi ke rumah untuk menuliskan sebuah surat dan membuat segera tugas Bahasa Indonesia kemarin yang belum terselesaikan.
Keesokan harinya sebelum bel tanda masuk sekolah berbunyi,aku mengumpulkan tugas Bahasa Indonesia dan kutitipkan sebuah surat untuk Vina pada Bu Rini.Lalu setelah menitipkan surat aku berpamitan pada Bu Rini dan beberapa guru lainya.
Bel tanda masuk sekolah pun berbunyi,waktunya untuk masuk kelas.Vina kaget melihat bangku yang biasa ku tempatin kosong.Dia bertanya-tanya dalam hati.Kemudian datanglah Bu Rini guru Bahasa Indonesia di sekolahku.
“Assalamuallaikum anak-anak”sapa Bu Rini pada murid-muridnya
“Waalaikumsalam Wr.Wb.”jawab semua murid
“Bu,dimana Anggit?Anggit nggak masuk Bu?”kata Vina kepada
Bu Rini.
“Ya,ooo ya mana tugas yan ibu berikan beberapa hari yang lalu.?
“Ini kan buku Anggit bu?Tetapi kok Anggitnya tidak ada.?”kata Vina heran
“Anggit sudah pergi..!”jawab Bu Rini.
“Pergi kemana Bu?”tanya Vina.
“Ibu juga nggak tau Vin.Dia nggak bilang sama Ibu,dia hanya berkata pada Ibu bahwa ia akan pergi dan tak akan kembali lagi ke sini,karena dia nggak mau bertemu dengan mu lagi.”jawab Bu Rini.
“Anggit,maafin aku.”Kata Vina dalam hati.Kemudian Vina membaca surat yang aku titipkan kepada Bu Rini.
Setelah membaca surat itu,Vina kaget karena sahabatnya selama ini ternyata mencintainya.Vina berkata dalam hati “Kenapa kamu nggak bilang dari dulu kalau kamu mencintaiku.”.”Kenapa dia pergi tidak pamit pada ku?Aku kan sahabatnya!”.kata Vina dengan penuh sesal.Namun apadaya ,permintaan maafnya sudah terlambat.Aku telah pergi meninggalkanya.Aku memutuskan pergi ke Yogyakarta ikut Ayah dan Ibuku.Aku lalu memutuskan untuk bersekolah di SMP 4 Pakem.
0 komentar:
Posting Komentar