Nick Vujicic : Seorang Motivator Hebat ...Tanpa kaki dan tangan dari Australia...
Terlahir sebagai seorang cacat dengan banyak kekurangan...ternyata tidak menghalangi seorang Nick Vujicic untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi sekitarnya. Sempat depresi dan ingin bunuh diri diusia 8 tahun....namun kemudian dia sadar bahwa hidup harus dia syukuri...apapun keadaannya. Akhirnya perlahan namun pasti...dia menjadi seorang motivator hebat yang mendunia...dan berhasil memotivasi jutaan orang di seluruh dunia untuk terus meraih mimpi. Lebih lanjut mengenai kisah hidup seorang Nick Vujicic...simak artikel berikut yang saya terjemahkan dari wikipedia :
Inspirator Nicholas James Vujicic
Nicholas James Vujicic
Hanya tentang sebuah hati yang kesepian, mengais mencari bahagia. Bila malam tiba, anak laki-laki itu memandang langit, mencari-cari bintang di kanvas hitam... atau bila perlu purnama pun dinantinya. Bukan, bukan untuk menghadiahi mata dengan pandangan indah. Hanya mencari senyum dari bintang-bintang, atau bulan. Berbagi gelisah. Sayang, selalu berakhir dengan murung. Ia pun pergi tidur.
Hanya tentang sebuah hati yang kesepian, mengais mencari bahagia. Bila malam tiba, anak laki-laki itu memandang langit, mencari-cari bintang di kanvas hitam... atau bila perlu purnama pun dinantinya. Bukan, bukan untuk menghadiahi mata dengan pandangan indah. Hanya mencari senyum dari bintang-bintang, atau bulan. Berbagi gelisah. Sayang, selalu berakhir dengan murung. Ia pun pergi tidur.
HERO
There's a hero if you look inside your heart
You don't have to be afraid of what you are
There's an answer if you reach into your soul
And the sorrow that you know will melt away
And then a hero comes along
With the strength to carry on
And you cast your fears aside
And you know you can survive
So when you feel like hope is gone
Look inside you and be strong
And then you'll finally see the truth
That a hero lies in you
Pengorbananku Untuk Mu Sahabat
Waktu itu aku mempunyai seorang sahabat bernama Vina,dia sahabatku sejak kecil .Aku bersahabat denganya dari SD sampai SMP.Sekarang aku dan Vina sudah kelas 3 SMP di SMP 4 Jakarta.Aku Selalu sekelas denganya.Saat aku pergi sekolah aku selalu menjemput Vina.Pagi yang cerah tepatnya hari Senin,seperti biasa aku dan Vina berangkat sekolah bersama.Sesampainya didepan pintu sekolah ,bel tanda masuk berbunyi,aku segera menarik tangan Vina.Tak kusangka aku menariknya terlalu keras,
“Aduh sakit Anggit:”Vina menjerit kesakitan.
Mendengar suara Vina kesakitan,aku pun melepas tanganya.Untungnya aku dan Vina tidak terlambat,bahaya kalau sampai terlambat,bisa di hukum nanti.
“Aduh maaf Vin,aku tadi takut kalau terlambat masuk sekolah”.
“Nggak papa kok.,tenang aja.Tapi lain kali jangan seenaknya menarik tanganku lagi”jawab Vina.
“Nggak akan lagi,Aku janji.”kataku kepadanya.
IBU
Beberapa tahun yang lalu, ketika ibu saya berkunjung, ia mengajak saya untuk berbelanja bersamanya karena dia membutuhkan sebuah gaun yang baru.
Saya sebenarnya tidak suka pergi berbelanja bersama dengan oranglain, dan saya bukanlah orang yang sabar, tetapi walaupun demikian kami berangkat juga ke pusat perbelanjaan tersebut.
Ibu Bagai Malaikat Pelindung
Ini adalah satu dari sekian banyak kisah nyata tentang pengorbanan seorang Ibu, cerita ini terjadi di Jepang beberapa waktu lalu, ketika gempa bumi dan terjangan tsunami meluluhlantakkan negara tersebut.
Ketika gempa bumi sudah mereda, ketika tim SAR telah mencapai puing-puing bangunan rumah ibu muda tersebut, mereka melihat sesosok tubuh seorang perempuan diantara puing-puing tersebut, tetapi posisi tubuhnya sangat aneh. Dia bersimpuh layaknya orang bersujud, tubuhnya condong ke depan dan kedua tangannya seperti disangga oleh sebuah benda. Rumah yang rubuh itu telah menimpa kepala dan juga punggungnya.
Ketika gempa bumi sudah mereda, ketika tim SAR telah mencapai puing-puing bangunan rumah ibu muda tersebut, mereka melihat sesosok tubuh seorang perempuan diantara puing-puing tersebut, tetapi posisi tubuhnya sangat aneh. Dia bersimpuh layaknya orang bersujud, tubuhnya condong ke depan dan kedua tangannya seperti disangga oleh sebuah benda. Rumah yang rubuh itu telah menimpa kepala dan juga punggungnya.
Sebuah Cerita Tentang Ayah
Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada
dirinya,menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung
pada siapapun - dan (tapi) selalu membutuhkan kehadirannya.
Ayah hanya menyuruhmu mengerjakan pekerjaan yang kamu sukai.
Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil,
tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar.
Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret.
Ayah selalu tepat janji!
RETAKNYA KEBAHAGIAAN
Banyaknya kendaraan disekeliling suatu kota dapat membuktikan bahwa kota tersebut adalah kota yang sangat ramai dan padat penduduknya.Disebuah rumah sederhana yang berlapiskan warna putih dan dihiasi berbagai macam bunga-bunga yang bermekaran,seorang lelaki duduk termenung menatap langit biru.Langit yang merupakan tempat untuk mencurahkan seluruh keluh kesah dan penderitaannya. Jason,seorang lelaki yang meratapi kisah hidupnya yang begitu sulit untuk dihadapinya.Tanpa terasa,hatinya t’lah merasakan pahitnya arti kehidupan.Hanya nyanyianlah yang dapat menghiburnya.
Kisah Pembicaraan Tukang Cukur Yang Menginspirasi
Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang TUHAN.
Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya kalau TUHAN itu ada”.
“Kenapa kamu berkata begitu ?” tanya si konsumen.
“Begini, coba kamu perhatikan di depan sana, di jalanan…. untuk menyadari bahwa TUHAN itu tidak ada”.
“Katakan kepadaku, jika TUHAN itu ada. Adakah yang sakit? Adakah anak-anak terlantar? Adakah yang hidupnya susah?” .
“Jika TUHAN ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan”.
“Saya tidak dapat membayangkan TUHAN Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi”.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang TUHAN.
Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya kalau TUHAN itu ada”.
“Kenapa kamu berkata begitu ?” tanya si konsumen.
“Begini, coba kamu perhatikan di depan sana, di jalanan…. untuk menyadari bahwa TUHAN itu tidak ada”.
“Katakan kepadaku, jika TUHAN itu ada. Adakah yang sakit? Adakah anak-anak terlantar? Adakah yang hidupnya susah?” .
“Jika TUHAN ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan”.
“Saya tidak dapat membayangkan TUHAN Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi”.
Langganan:
Postingan (Atom)
Flickr
Diberdayakan oleh Blogger.